Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) telah menyelesaikan rangkaian terakhir dari proses akreditasi program studi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAM EMBA) yang dilaksanakan pada bulan Maret 2023.

Sebelumnya, setiap perguruan tinggi di Indonesia akan menjalani penilaian akreditasi secara berkala yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Memasuki tahun 2022, proses akreditasi mengalami perubahan skema dan dialihkan ke LAM yang secara khusus menilai kelayakan program studi yang dibuka seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Prodi Ekonomi Pembangunan telah menyiapkan pengisian borang akreditasi sejak bulan Agustus 2022 yang kemudian diajukan pada akhir November 2022. Lalu berlanjut dengan asesmen lapangan pada tanggal 7-8 Maret 2023 bertempat di Ruang Aula Utara Lantai 3 FBE UII. Penilaian ini dilakukan oleh Prof. Dr. Muhammad Nur Rianto Al Arif, M.Si. dan Dr. Unggul Heriqbaldi, S.E., M.Si., PGDipEc., M.AppEc selaku Asesor LAM EMBA.

Agenda asesmen lapangan ini dibuka oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII dan Drs. Suwarsono Muhammad, M.A. selaku Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII. Tidak ketinggalan, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya & Pengembangan Karier, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni, Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan, dan jajaran Kepala Badan serta Pimpinan Direktorat turut hadir dalam acara pembukaan. 

Secara umum, prodi telah bekerja keras untuk mewujudkan proses pembelajaran dan pengelolaan lembaga pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing nasional maupun internasional. Dimana lebih dari 50 persen dosen tetap bergelar doktor dan 95 persen dosen telah mempublikasikan karya ilmiah di tingkat Jurnal Internasional bereputasi. Tenaga kependidikan juga telah memiliki background pendidikan S3, S2, S1, dan diploma. Selain itu, mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan juga difasilitasi untuk mengikuti sertifikasi di tingkat nasional dan internasional.

Lebih lanjut, penilaian akreditasi oleh LAM EMBA didasarkan atas 9 kriteria, 27 dimensi, dan 74 indikator. Sembilan kriteria tersebut meliputi: 1) Visi, misi, tujuan; 2) Tata pamong, tata kelola, dan kerjasama; 3) Mahasiswa; 4) Sumber daya; 5) Keuangan dan sarana prasarana; 6) Pendidikan; 7) Penelitian; 8) Pengabdian kepada masyarakat; dan 9) Luaran dan capaian Tridharma.

Berdasarkan penyusunan dokumen evaluasi diri Prodi Ekonomi Pembangunan, seluruh kriteria telah memenuhi standar yang ditetapkan bahkan melampaui. Saat ini, prodi sedang menunggu hasil akreditasi. Diharapkan dengan usaha maksimal yang telah dikerahkan, baik dari peningkatan mutu maupun kualitas instrumen akreditasi, Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII dapat mempertahankan akreditasi Unggul. (ADC)

Sobat Future Economist, apakah pernah merasa takut IPK turun? Atau merasa kesulitan dalam dunia perkuliahan? Wah, jangan merasa seperti itu lagi ya, Sob! Itu namanya negative thinking. Untuk itu, ada beberapa tips nih untuk Sobat Future Economist dalam menghadapi dunia perkuliahan supaya kuliah lancar bukan hanya sekedar mimpi. Yuk, disimak!

  1. Mempersiapkan Diri
    Sebelum masuk kelas, pastikan kamu sudah siap secara fisik dan mental. Mandi, sarapan, dan istirahat yang cukup adalah hal yang penting untuk menghindari rasa lelah saat kuliah.
  2. Menyiapkan Bahan Kuliah dan Mendengarkan Dosen
    Mempersiapkan bahan kuliah seperti buku atau modul adalah hal yang penting agar kita dapat memahami materi yang disampaikan oleh dosen. Selain itu, dalam perkuliahan, dosen menjadi orang yang penting untuk didengar. Jangan sampai kamu melewatkan informasi penting karena tidak fokus pada penjelasan dosen.
  3. Berdiskusi dengan Teman
    Berdiskusi dengan teman dalam satu kelompok merupakan cara yang efektif untuk memahami dan memperdalam materi yang telah disampaikan oleh dosen.
  4. Mengambil Catatan dan Bertanya pada Dosen
    Mencatat penting agar dapat dijadikan referensi saat kamu membutuhkan informasi lebih lagi. Selain itu, jangan ragu untuk bertanya kepada dosen jika ada hal-hal yang kurang dimengerti. Jangan lupa, semua pertanyaan yang diajukan juga harus relevan dengan topik yang sedang dibahas.
  5. Mengerjakan Tugas
    Tugas yang diberikan oleh dosen juga merupakan hal yang penting dalam perkuliahan. Jangan sampai tugas tersebut terlewatkan dan berdampak buruk pada nilai akhir ya, Sob!
  6. Buatlah Jadwal Belajar dan Tetap Konsisten
    Menentukan waktu belajar menjadi hal penting agar tetap terjadwal dan efektif. Hal-hal tersebut harus dilakukan secara konsisten sebab memiliki konsistensi dalam belajar sangat penting agar hasil yang dicapai dapat maksimal.
  7. Evaluasi Hasil Belajar
    Mengevaluasi hasil belajar sangatlah penting, untuk melihat sejauh mana pemahaman kita terhadap materi yang telah disampaikan oleh dosen. Hal ini juga dapat digunakan sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang.

Lebih dari itu, ketika menghadapi kesulitan baik itu dalam dunia perkuliahan ataupun dalam hal lain, Sobat harus tetap berfokus pada hal-hal yang positif, selalu bersyukur, dan melakukan yang terbaik. Ingat bahwa hal yang kita hadapi tidak selalu sesulit kenyataan, jadi Sobat harus tetap berpikir positif, ya!

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit.

(Ali bin Abi Thalib RA.)

Pada Rabu (08/02), Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan visiting lecture bertemakan “Greek Economic Crisis: Lessons Learned”. Visiting lecture merupakan sebuah kuliah tamu yang mengundang narasumber dari pihak luar guna mendapatkan ilmu baru. Pada kesempatan kali ini, Prof. Sophia P. Dimelis yang merupakan Profesor di Departemen Informasi di Athens University of Economics and Business (AUEB) hadir sebagai pemateri.

Jalannya diskusi pada acara yang dilaksanakan secara hybrid tersebut dipandu oleh Drs. Akhsyim Afandi, MA.Ec., Ph.D. selaku moderator. Saat membuka sesi diskusi, Akhsyim menuturkan bahwa topik ini penting untuk didiskusikan sebab perekonomian Yunani serta kisah krisis negara tersebut sangat spesial. “Between 2008 until 2016, Greece experienced a drop in GDP and the unemployment rate increased by 6 percent,” ungkap Akhsyim.

“The Greek crisis has actually been a global phenomenon because we’ve seen case studies in all universities and countries. It’s not only a crisis in Europe but also globally,” tutur Sophia di awal penyampaian materi. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Yunani telah mengalami salah satu resesi paling parah dan terpanjang secara global pasca krisis keuangan 2008, dimana pendapatan negara menyusut lebih dari 25 persen, properti kehilangan lebih dari sepertiga nilainya, pengangguran mencapai 28 persen, defisit anggaran mencapai hampir 16 persen dari PDB, dan utang publik mencapai 180 persen dari PDB.

Lebih lanjut, Sophia mengungkapkan bahwa ekonomi Yunani relatif tertutup dan dikendalikan oleh kepentingan pribadi. “After joining the euro in 2001, Greece could borrow money at low interest rates. As a result, the government boosted spending. Poor tax administration and excess spending resulted in deficits, in which public revenues are lower than public expenses. So that the public debt (accumulation of deficits) soared quickly,” ujarnya menambahkan.

Yunani diselamatkan dari kegagalan melalui loan packages (bailout) dari lembaga-lembaga Eropa dan International Monetary Fund (IMF) yang dikondisikan pada program penghematan dan perubahan struktural. Pemerintah Yunani menyelesaikan tiga program bailout ekonomi tersebut pada bulan Agustus 2018 yang berjumlah sekitar $360 miliar. Pada tahun 2017-2019, Yunani kembali ke arah pertumbuhan, kemudian terhenti pada tahun 2020. Namun, di tahun 2022 terdapat prospek yang bagus meskipun memang masih terdapat ketidakpastian yang disebabkan oleh perang ataupun krisis energi.

Belajar dari krisis Yunani, pemerintah perlu mengambil berbagai langkah kebijakan guna menghadapi kemungkinan datangnya masa sulit tersebut. “We need a framework to develop and grow. The Greek people can do very well if we have a good framework to start with,” pungkas Sophia. (ADC)

Sabtu (21/01) Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) berkunjung ke Magelang untuk menghadiri Pameran Edukasi Magelang (PEM) 2023 di Gedung Tri Bhakti Kota Magelang. Empat staf Communicative Team (Communication and Creative Team), yang merupakan unit Tim Support dan Promosi Prodi Ekonomi Pembangunan, bersama perwakilan dosen ditugaskan untuk mempromosikan secara langsung pada kegiatan tersebut guna memberikan informasi seputar Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII.

PEM sendiri merupakan sebuah education expo yang digelar oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Magelang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai perguruan tinggi dan mempermudah siswa/i SMA se-Karesidenan Kedu untuk memilih studi lanjut berikutnya.

Pameran pendidikan tersebut berlangsung meriah dan semarak. Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz, mengungkapkan bahwa ia bangga dengan acara yang telah membuka cakrawala para siswa untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. “Kita di sini patut bersyukur karena punya kesempatan untuk sekolah. Tapi harus tetap membumi dengan masyarakat,” ungkapnya dalam kata sambutan.

PEM 2023 dihadiri oleh 80 perguruan tinggi dan bimbel beserta 30 stand makanan, juga terdapat 17 perguruan tinggi yang akan memperkenalkan seputar perguruan tingginya di panggung utama (sesi Univ On Stage). Tidak ketinggalan, Prodi Ekonomi Pembangunan pun turut berpartisipasi dalam sesi Univ On Stage tersebut yang diwakili oleh dua staf Tim Support dan Promosi Prodi.

Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan perihal prospek kerja, profil alumni, fasilitas, beasiswa, dan kesempatan untuk student exchange serta dual degree. “Jadi, lulusan Prodi Ekonomi Pembangunan memiliki peluang yang luas untuk berkarir temen-temen, yaitu sebagai analis ekonomi & keuangan, peneliti, akademisi, dan wirausaha,” ujar Nur Aini Hastiti, salah satu staf Tim Support dan Promosi Prodi Ekonomi Pembangunan dalam kesempatannya saat mempresentasikan prodi.

“Selain itu, profil lulusan Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII juga tidak kalah keren, nih. Ada yang bekerja di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Badan Pemeriksa Keuangan, dan instansi lainnya baik itu pemerintah maupun swasta,” tutur Aini menambahkan.

Acara ini dihadiri tidak hanya oleh siswa/i dan guru-guru, melainkan juga alumni, serta wali murid yang tak kalah antusias menyukseskan acara tersebut. Lebih lanjut, Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII juga menyediakan photobooth gratis bagi siswa/i yang berkunjung ke stand Prodi Ekonomi Pembangunan.

Partisipasi Prodi Ekonomi Pembangunan dalam acara ini merupakan bentuk usaha untuk lebih aktif dan gencar dalam mempromosikan prodi. Harapannya agar masyarakat luas khususnya siswa/i SMA lebih mengenal Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII dengan perspektif yang lebih luas. (ADC)

Dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun 2022, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan kegiatan orientasi dan pengenalan kampus atau yang dikenal dengan Semangat Ta’aruf (SEMATA) pada Selasa, (31/8). Tema yang diangkat pada perhelatan SEMATA tahun ini, yaitu “Progresif dan Berintegritas”.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa baru dalam proses masa transisinya ke perguruan tinggi dan mengenal lingkungan kampus, serta civitas kampus. Selain itu, seiring dengan keadaan pandemi yang kian membaik, kegiatan SEMATA tahun ini yang berlangsung secara offline rupanya disambut positif dan antusias oleh mahasiswa baru.

“SEMATA 2022 ini asik, keren, dan menjadi pengalaman juga karena memang satu kali dalam seumur hidup,” ungkap Kalam Suryatmojo, salah satu mahasiswa baru Prodi Manajemen International Program (IP). Lebih lanjut, Muhammad Ferdyan Syahputra dan Aisya Tsuraya, mahasiswa baru Prodi Manajemen, juga mengungkapkan bahwa perhelatan SEMATA tahun ini sangat seru dan tertata rapi.

Berbagai rangkaian acara telah dilalui, tentunya meninggalkan kesan bagi para mahasiswa baru. “Bagi saya, Day 2 sangat berkesan, banyak pelajaran yang didapatkan, terutama dari Simulasi Aksi. Keseruannya benar-benar keluar. Kita bersyukur karena bisa merasakan SEMATA bareng-bareng secara offline,” tutur Aprilia Purnami Putri Nanda, mahasiswa baru Prodi Akuntansi. April juga mengungkapkan bahwa tatanan acara SEMATA 2022 ini sangat bermanfaat bagi pengembangan diri mahasiswa baru.

Sementara itu, Ferdyan menambahkan bahwa kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Business Idea Competition juga tak kalah seru dan berkesan. “Kalau dari saya yang berkesan itu FGD di hari pertama, karena di situ kita diajak untuk aktif menyampaikan apa yang kita pikirkan dan yang ingin kita utarakan. Selain itu, Business Model Canvas (BMC) juga sangat berkesan, karena kita diajak untuk berpikir bersama tentang bisnis sesuai dengan ruang lingkup FBE,” ungkap Ferdyan.

Tak dipungkiri, aktivitas SEMATA 2022 yang dilakukan secara offline rupanya membawa berkah tersendiri, terutama bagi mahasiswa baru sebab mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman baru secara langsung. “Kita dapat banyak kenalan baru, dimana mereka juga calon temen-temen kita yang akan kita temui sehari-hari ke depannya,” tutur Ferdyan.

Pada kesempatan yang sama, para mahasiswa baru juga turut mengungkapkan harapannya akan pelaksanaan SEMATA di tahun-tahun yang akan datang. “Semoga ke depannya akan terus lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” urai Mochammad Raihan, mahasiswa baru Prodi Manajemen IP.

Tak lupa, mereka juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada panitia dan semua yang sudah bekerja keras di balik suksesnya pelaksanaan SEMATA 2022. Rangkaian acara mungkin memang sudah usai, tetapi mereka berharap agar komunikasi dan silaturahmi tetap terjalin hingga nanti. (ADC/NAH)

Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-8, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengunjungi Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indonesia pada Jumat (11/10) untuk memberikan kuliah umum. Kunjungan yang bertajuk OJK Mengajar ini mengangkat Peluang dan Tantangan Fintech di Indonesia sebagai pokok bahasan. OJK Mengajar merupakan bentuk proaktif OJK untuk memberi edukasi kepada masyarakat mengenai sektor keuangan. Hal ini disampaikan oleh Untung Nugroho, Kepala OJK Yogyakarta.

Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku rektor Universitas Islam Indonesia (UII) membuka kuliah umum dengan diawalai paparan sejarah UII. Kolega Dekan juga hadir diwakili oleh Arief Rahman, SE., SIP., M.Com., Ph.D., selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi UII.

Kuliah umum OJK dimoderatori oleh Agus Widarjono, M.A., Ph.D., yang sekaligus merupakan Kepala Program Studi Ilmu Ekonomi UII. Wimboh Santoso, SE., M.Sc., Ph.D., Ketua Dewan Komisioner OJK Republik Indonesia menjadi pembicara utama dalam kuliah umum OJK.

Ekonomi digital memberikan pengaruh yang besar bagi perekonomian Indonesia. Menurut Wimboh, Indonesia harus melakukan suatu hal agar dampak ketidakmampuan Indonesia di era Ekonomi Digital dapat ditekan. Ketidak maksimalan industri hilir di Indonesia disebabkan oleh berbagai macam hal. Kenaikan permintaan akan suatu barang tidak diikuti dengan kemampuan memproduksi yang lebih banyak, sehingga harga-harga cenderung naik secara terus-menerus.  Pembenahan industri hilir dirasa perlu untuk membangun perekonomian Indonesia.

Tidak hanya industri hilir yang perlu diperhatikan dalam membangun perekonomian, connectivity juga perlu ; infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat membangun industri hilir. “Infrastruktur menjadi prioritas dalam pembangunan,” ucap Wimboh. Adanya infrastruktur memberikan multiplier effect bagi banyak pihak di sekitar infrastruktur tersebut.

Teknologi memberikan ruang yang besar untuk berkiprah, dan telah merombak segala kehidupan manusia. Transformasi di berbagai sektor yang disebabkan oleh perkembangan teknologi harus terus didukung. Invasi teknologi telah memotong rantai inefisiensi yang selama ini ada di pasar.

Aktivitas perekonomian di Indonesia tercermin melalui start up besar yang telah bergelar unicorn dan decacorn. Dalam operasionalnya, fintech juga mengambil peran di dalamnya. Namun dalam praktiknya, kekhawatiran masyarakat mengenai penggunaan fintech adalah keamanan data pribadi. OJK telah berupaya untuk meningkatkan cyber security untuk melindungi data diri pengguna, karena perlindungan terhadap konsumen juga menjadi salah satu fokus OJK Republik Indonesia.      (ikrar)

Wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, masih banyak tantangan di depan sana yang harus dihadapi. Maka dari itu, ada persiapan yang harus diberikan kepada para wisudawan/wisudawati sebelum memasuki dunia setelah kelulusan. Prodi Ilmu Ekonomi mengupayakan kawalan tersebut melalui Pembekalan Alumni. Pembekalan Alumni Mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi Periode VI dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2019, bertempat di Cupuwatu Resto Jalan Solo Km 11,8 Yogyakarta.

Acara dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Dalam sambutannya beliau menyampaikan tentang amanah yang menggantung di pundak para alumni UII. Menjadi alumni UII bukanlah suatu beban yang sederhana. Selain dituntut memiliki kecerdasan intelektual yang mumpuni, alumni UII dituntut memiliki akhlak keislaman yang baik. Esensi yang tersemat dalam nama universitas harus diterapkan di seluruh elemen universitas.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala Program Studi Ilmu Ekonomi, Dr. Sahabudin Sidiq, S.E., M.A. Dalam sambutannya beliau menyampaikan tentang ikatan kekeluargaan di Ilmu Ekonomi. Harapan, doa, dan semangat selalu ditekankan dalam setiap patah kata. Sambutan tersebut diakhiri dengan jargon Ilmu Ekonomi : IE Satu! IE Keluarga! IE Satu Keluarga!

Dalam rangkaian Pembekalan Alumni terdapat beberapa materi yang disampaikan oleh stakeholder, salah satunya alumni. Yanuardi, alumni Ilmu Ekonomi UII 2009, memberikan motivasi dan tips kepada para calon wisudawan. Beliau mengimplementasikan tips tersebut dengan sepak terjang saat menjadi fresh graduate hingga kini menjadi eksportir. Beliau menekankan untuk jangan terlalu idealis dengan ilmu yang dimiliki, pergunakanlah ilmu untuk survive dan fleksibel dalam menghadapi tantangan dalam mencari dan menciptakaan pekerjaan.

Selain alumni, pihak kampus juga memberikan materi melalui Direktorat Pemasaran dan Kerjasama Alumni (DKPA). Pemateri menjelaskan tentang apa saja yang perlu dipersiapkan oleh fresh graduate jika ingin masuk ke dunia kerja. DKPA juga memberikan fasilitas yang dapat dipergunakan oleh alumni dalam mencari pekerjaan.

Demikianlah Pembekalan Alumni terlaksana dengan lancar. Semoga seluruh ilmu yang didapatkan di Ilmu Ekonomi UII bermanfaat bagi seluruh lulusan.(ikrar-baha)

Pada hari Selasa (02/7), Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indonesia kembali mengadakan kuliah umum yang bertajuk “Isu-isu Ekonomi Kontemporer : Memahami Dinamika Perekonomian Global”. Kuliah umum ini diselenggarakan di ruang P1/2 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia pada pukul 09.00 – 12.00 WIB. Tema kuliah umum yang sangat menarik ini akan dibahas oleh dua pembicara yang merupakan dosen Universiti Teknologi Mara (UiTM). Kedua pembicara tersebut adalah Zarul Azhar Nasir dan Nor Zarina Mohd Salim. Universiti Teknologi Mara sendiri merupakan Universitas ternama di Malaysia yang didirikan pada tahun 1956.

Setelah lantunan ayat suci Al-qur’an, nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu Hymne Universitas Islam Indonesia acara selanjutnya adalah sambutan dari Sahabudin Sidiq, SE., M.A. selaku Ketua Prodi Ilmu Ekonomi dan penyerahan cendera mata kepada kedua pembicara.

Memasuki acara inti, moderator dari kuliah umum kali ini adalah Faaza Fakhrunnas, SE., M.Sc yang merupakan dosen dari program studi Ilmu Ekonomi. Pembicara pertama dari kuliah umum ini adalah sir Zarul Azhar Nasir yang akan membawakan topik tentang real property yang berkaitan dengan isu-isu ekonomi kontemporer, selain isu perekonomian global mengenai perang dagang Amerika Serikat dan China. Isu lain yang tidak kalah menarik adalah mengenai Purchasing Power, hal ini merupakan salah satu isu ekonomi kontemporer perekonomian global. Isu mengenai real estate ini bukan hanya terjadi di Malaysia saja namun, merupakan suatu isu yang menyeluruh dari semua negara. Dilihat dari data yang ditampilkan tersebut bersumber dari International Monetary Funds mengenai Global House Price Index nilainya semakin tinggi bersama dengan bertambahnya tahun.

Pembicara kedua yaitu madam Nor Zarina Mohd Salim yang berbicara mengenai Micro Economy yaitu “Factor Affecting Property Value in Malaysia”  yang terbagi menjadi lima yaitu Residential, Industrial, Agriculture, Commercial, Land Development. Pada data yang berjudul volume dari transaksi (unit) tahun 2017 dan 2018 perumahan memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, yaitu pada tahun 2017 senilai 194.684 dan pada tahun 2018 senilai 197.789 sedangkan yang paling rendah yaitu pada industrial pada tahun 2017 senilai 5.729 dan pada tahun 2018 senila 6.032. Pengertian dari nilai properti mengacu pada nilai sebidang real estate berdasarkan harga yang disepakati oleh pembeli dan penjual.

Selanjutnya, membahas tentang tingkat pertumbuhan dan populasi tahunan di Malaysia. Pada saat population naik, seharusnya demand naik, sedangkan residential transaction (demand) pada grafik yang ditampilkan menurun dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan harga rumah atau tanah semakin mahal. Pada faktor inflasi, efek inflasi terhadap harga adalah positif. Apabila inflasi naik maka harga barang naik. Dengan naiknya harga barang akan menyebabkan daya beli terhadap rumah menurun. Harga rumah di Malaysia pada tahun 2009-2017 semakin mahal. Hal ini dikarenakan rumah yang tidak terjual (unsold) semakin meningkat. Apabila pengangguran naik maka semakin banyak rumah yang tidak terjual, karena pengangguran tidak memiliki pendapatan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pembelian rumah dan tanah adalah lokasi. Pusat lokasi yang termasuk ke dalam kawasan strategis akan meningkatkan harga jual rumah. Kesimpulannya adalah terdapat banyak faktor yang mempengaruhi nilai rumah atau properti di Malaysia, seperti populasi, faktor pendapatan, lokasi, serta pengangguran dan inflasi. (ARS/WEM)

Sumber : fecon.uii.ac.id

Acara seminar “Perekonomian Indonesia Pasca Pemilihan Presiden 2019” yang diselenggarakan oleh ISEI atau Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia pada 18 April 2019 di Gedung Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Seminar ini membahas tentang prospek, tantangan, dunia usaha dan perekonomian pasca pemilihan presiden. Beberapa ahli yang menjadi pembicara pada acara tersebut adalah Sri Fitriani (Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY), Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D (Guru Besar FEB UGM & Penasehat ISEI Cabang Yogyakarta), Robby Kusumahatra (Pengusaha & Penasehat Kadin DIY) dan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec (Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi UII).

Selain menjadi kesempatan untuk mengenali kondisi perekonomian Indonesia pasca pemilihan presiden 2019, seminar ini juga dapat menambah wawasan mengenai ekonomi makro. Dalam paparan yang disampaikan oleh Sri Fitriani yang berjudul “Prospek dan Tantangan Kedepan: Perekonomian dan DIY” menjelaskan beberapa hal, seperti kondisi perekonomian 2019 diprediksi agak melambat, bio politikal menurun dan perekonomian DIY yang belum solid. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa peningkatan jumlah konsumsi dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain itu, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D dalam paparannya yang berjudul “Transaksi Struktural Perekonomian dan Kebutuhan Modal Insani” menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2010 sampai dengan 2016 sangat cepat, yaitu sebesar 5% dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga. Prof. Lincoln menjelaskan, walaupun ekspor turun dan impor naik, namun perkembangan domestik sangat baik. Domestic demand Indonesia adalah sebesar 55%, sedangkan Amerika dalam kondisi stabilnya yaitu 60%. Beliau juga menyatakan bahwa perkembangan dari sektor informasi dan komunikasi menempati tingkat perkembangan yang paling tinggi, yaitu sebesar 10,2%.

Materi ketiga bertema “Catatan Bisnis Pasca Pileg 2019”, materi ini disampaikan oleh Robby Kusumahatra. Dari beberapa poin yang disampaikan, ada dua hal penting yaitu terkait dengan pentingnya ekspor dan sumber daya manusia. Berkaitan dengan ekspor, Robby Kusumahatra yang memiliki pengalaman tentang kegiatan ekspor. Beliau menjelaskan tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh pengusaha-pengusaha di Indonesia adalah masalah sumber daya manusia, dikarenakan sumber daya manusia Indonesia menjadi faktor kompetensi yang kurang kompetitif.

Lalu yang terakhir adalah materi tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang disampaikan oleh Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec. Beliau menyampaikan UMKM ke depan ini akan didorong berbasiskan IT business. Hal tersebut didasarkan karena secara faktual bahwa perkembangan ekonomi dunia yang sudah mulai beralih kepada IT business. Namun menurut Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec, UMKM di Indonesia masih memiliki berbagai macam permasalahan. Diantaranya adalah desain produk dan packaging yang masih perlu diedukasi kepada pelaku bisnis oleh pelaku industri kreatif.

Pada penghujung acara, terdapat enam kesimpulan yang dapat diambil dari materi-materi yang telah dipaparkan oleh masing-masing pembicara adalah pertama, perekonomian nasional menunjukkan tren positif walaupun ekspor sedikit menurun. Kedua, dalam waktu ke depan tingkat konsumsi, ekspor dan investasi harus menjadi prioritas dengan menggerakkan sektor pariwisata. Ketiga, dengan meningkatnya masyarakat golongan ekonomi menengah maka perekonomian yang berbasis konsumsi akan berkembang. Keempat, dibutuhkan modal sumber daya manusia yang berketerampilan dan modal sosial yang baik untuk mendukung investasi. Kelima, UMKM berbasis IT business harus dikembangkan dan menjadi pionir untuk mendorong roda perekonomian Indonesia, khususnya dalam industri kreatif. Keenam, peraturan atau regulasi agar mengikuti perkembangan dan irama dunia usaha. (ALS/AFM)

sumber : fecon.uii.ac.id

PPE and P3Ei plan to hold a Structural Equation Model (SEM) training on December 15, 2018 at the Faculty of Economics, UII. SEM is a statistical tool used to complete multilevel models simultaneously which cannot be solved by linear regression equations. SEM can also be considered as a combination of regression analysis and factor analysis. SEM can be used to solve equation models with more than one dependent variable and also recursive influence. SEM is based on covariance analysis so that it gives a more accurate covariance matrix than linear regression analysis. Statistical programs that can be used to complete SEMs are Analysis Moment Structure (AMOS) or LISREL.

The training will be opened for 30 participants, for students (S2 & S3), lecturers, researchers, private / public employees and the general public who have the desire to improve their understanding of quantitative research methods. Training will be held at 08.00-16.00 at the Faculty of Economics, UII. This training will later be shared by Mr. Dr. Zainal Mustafa EQ MM who has been very competent in their field.

For more detailed information, please see the leaflet below,